Kumpulan Puisi: Abd Jalil Maulana



Kumpulan Puisi: Abd Jalil Maulana


Kado Untukmu

Apakah kau masih belum tidur ?
Aku mengirm surat  tentang sepi,
atau jalan yang terbunuh oleh sunyi,
Kukirimkan surat untukmu
pada gumpalan awan hitam yang beku
Apakah kau masih belum tau
bahwa mega-mega telah kubungkus
kuhadiahkan untukmu
sebagai kado ultahmu.
Langit mendung,
aku melewati gang perkampungan ,
di jalan itu, aku mencium harum mawar
lalu aku mengambil dengan tangkainya,
kutanam di halaman rumahku
Harum semerbak
mampu menembus dinding kamarku
aku mencium bajuku harum bunga-bunga itu
Malam itu,
aku mendengar suara tangis yang sangat merdu
di bawah pohon tua itu,
tak ada satupun orang
mungkin itulah gentayang bunga-bunga yang kubunuh
dari pohon itu.

Al-Jihad (2017)


Seorang Petani 

Ayahku seorang petani tulen
sebelum malam menjadi pagi
ia sudah mulai berladang
demi jadi tuhan bagi para mentri

Al-Jihad (2017)


Kabar Kematian
Innalillahi wainna ilaihi rojiun
Pada malam jum’at itu
aku mendengar kabar kematian temanku
ia seoarng perempuan yang lemah lembut
Iflah namanya gadis itu,
perempuan yang sering memakai baju
berwarna kelabu,
Selamat jalan kawanku
semoga kau betemu ayah bundamu

Al-Jihad(2016)

Milfa
Milfa masihkah di hatimu
ada ruang kosong untuk berteduh,
hanya sekedar saja,
sebab tubuhku di serbu oleh ebun hujan malam
Aku menggigil kedinginan
apakah kau mampu
memberikan kehangatan :
seperti api , atau  memberikan  kobaran cintamu untukku
Aku tak mampu bertahan
melawan kesunyian,
atau melawan embun dimalam hari
yang membuatku menggigil
kedinginan,

Yogya (2017)

Waktu
Waktu itu matahari masih memanas
Aku berjalan memasuki gang perkampungan
tiga perempuan terpukul oleh terik
keringat padaku
Ia merindukan hujan tiba
meski ini adalah musim kemarau

Jogja (2017)

Sebuah Pertanyaan

Apakah kau masih belum mendengar suaraku
padahal kuteriakkan dari ternggorakan yang busuk
sebab terlalu lama aku menyimpan suara-suara itu
Apakah kau tidak mau menjawab segala pertanyaanku
yang telah kukirimkan lewat semilir angin, bahkan
sudah kutulis pada dinding rumah yang kau lewati sehari hari.
Apakah kau sudah membacanya
mengenai pertanyaan-pertanyaanku
atau kau memang sengaja tidak mau menjawab
sebab sudah bosan menjawab pertanyaan itu.
apakah karna pertanyaan yang sama
seperti lelaki-lalaki lain , teman kampusmu, teman organisasimu,
tapi aku memang butuh jawaban dari pertanyaan- pertanayaanku.

Al-Jihad (2017)



Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.