Sajak-sajak Joko Pinurbo



Sajak-sajak Joko Pinurbo

Aku tidak bisa berjanji akan datang ke dalam pesta
di mana akan kaupertemukan aku dengan sajak-sajakku,
seperti mempertemukan dua anak rantau yang lama
memendam rindu tapi pura-pura sungkan bertemu.

Sajakku hanya sisa tangis seorang bocah yang ditinggal
ibunya pergi cari obat dan tidak juga kembali, sementara
panas tubuhnya terus meninggi. “Cepat pulang, Bu!”

Bocah itu tampak bahagia duduk bersamamu di pesta.
Tapi aku tidak bisa berjanji akan datang ke sana.

(2004) 

 
Bunga azalea
tumbuh liar di bawah jendela.
Mekar, segar, dan bercahaya.

Bunga paling pacar,
paling disayang waktu.
Bunga yang kubawa
dari lembah Maria.

Bunga azalea
tumbuh liar di rimbun aksara.
Mekar, segar, dan bersahaja.

(2004)

 
untuk lukisan Jeihan

Di kotakata masih ada mata yang hening pandang.
Matawaktu, matasunyi: memanggil, menelan.
Seperti gua yang menyimpan hangat di dalam.
Ceruk cinta yang haus warna. Ceruk perempuan.

Malam ini aku akan tidur di matamu.

(2004) 


Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.