Sebelum Aku Tau Dunia



Sebelum Aku Tau Dunia
Oleh: Daeng Kuswiyanto 

sebelum aku mengenal dunia
Terlebih dahulu telah ku kenal gelap.
Saat berada dalam masa Sembilan bulan,
Siang dan malam tidak ada bedanya
Semuanya gelap,
Lalu dengan bosan tuhan membuangku ke dunia
 di atas hamparan tanah mirah
 di tengah birunya intan lautan giliyang.
Telah ku tau dunia,
Namun tetap gelap
Menangis
dan tertawa lirih yang dapat aku lakukan waktu itu,
Lalu aku berkata
‘’inilah dunia, gelap’’
Namun semua orang bisu
Tidak ada satupun orang mendengar suaraku,
Semakin ku keraskan mengatakan dunia gelap
Dengan gampang mereka menjawab
‘’ aku menangis ‘’.
Berbulan-bulan aku hidup bersama gelap,
Tanpa ada cahaya yang pasti bagiku,
Hanya sesenyap bisingan suara yang aku dengar
‘’ selamat selamat selamat ‘’
Dengan di sertai ciuman di pipi dan hidungku.
Jadi memirah kulitku yang masih halus,
Aku jijik melihat orang menciumku,
Apalagi nenek tua,
 kulihat  masih banyak sisa busa kempir di pinggir mulutnya
Ingin rasanya ku pukul
Ku tendang
 dan ku lempar sejauh mungkin ,
tapi, entah kenapa
Ku gerakkan tubuh sekuat mungkin
Dan ku keluarkan tenaga sepenuhnya
Namun tetap tidak bisa membalas kekecewaanku,
Iiiihhhh…….
Dengan mudah nenek peot itu bilang
‘’ aku lucu ‘’
Ingin ku tendang tubuhnya
Dan ku gerakkan kaki
Namun….
Dengan santai nenek itu bilang
‘’ aku sudah mulai berjalan ‘’
‘’ sungguh terlalu manusia ini ‘’ gerangku.
Entalah aku harus berbuat apa
Hari ke hari ku lalui
Hingga tanpa terasa
Aku sudah tau siang tidak seperti apa malam
Dan malam tidak seperti siang
Siang cerah
Malam gelap
Inilah perbedaanya,
Dari abad pembabad sampai sekarang malam di pulauku gelap
Dan terkadang hanya sinar bulan enggan menyinarinya,
Temar conglet berjajar di ateg setiap rumah tetangga.
Aku merasa kaget,
Saat di tetanggah pulauku
Malam tidak seperti malamku,
Cerah dan banyak bulan kecil di pinggir-pinggir jalan,
Lalu malam di kampungku kenapa.?
Kenapa kampungku tidak sepertinya..?
Lalu ku bertanya pada pendeta pulau,
Pendeta menjawab
Pulaumu di anak kabellunkan conk.

Giliyang, 2016

Kunjungi: https://hariansku.blogspot.co.id

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.