TIGA SUMUR BERSEJARAH DI PULAU GILIYANG



TIGA SUMUR BERSEJARAH DI PULAU GILIYANG
Dalam kesemptan ini saya akan memberikan satu informasi penting seputar tempat atau situs bersejarah di Gili Iyang. Situs yang pertama yang akan saya sajikan pada antum semua adalah sumur yang memiliki sejarah mendalam dalam pulau Giliyang
Sumur merupakan salah satu tempat/situs bersejarah di Gili Iyang. Kok bisa begitu? Ya kerena secara historis keberadaan sumur tempo dulu sangat dibutuhkan oleh masyarakat, bukan karena sumurnya sahabat, tapi karena air yang dalam sumur tersebut. Apa lagi untuk mendapatkan air minum saat itu sangaaat sulit, masyarakat Gili iyang harus bekerja keras dengan cara membuat sumber air buatan yang kita kenal sekarang dengan istilah sumur
Menurut tutur sespuuh, sebelum teknologi sumur ditemukan, untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat Gili Iyang kuno masih bergantung pada air hujan. Ketika air hujan turun, mereka biasanya menyimpan air tersebut di dalam kelmok/begung.
Keberadaan sumber air tawar atau sumur itu merupakan nikmat yang sangat besar yang Allah berikan sertatelah menyisakan kenangan yang tak terlupakan bagi mereka, masyarakat Gili Iyang.
  1. Sumur Abit
Di lihat dari namanya saja sudah dapat menabak bahwa sumur yang berada di dusun Katapang itu termasuk diantara sumur kuno di Gili Iyang. Kok bisa disebut somor abit dimana ceritanya!
Pada zaman dahulu kala ketika Gili Iyang masih belum dihuni banyak orang, datanglah seorang kakek tua-mungkin seorang da’i yang diutus untuk mengajarkan agama Islam di Gili Iyang- ketempat tersebut (sekarang masuk perbatasan desa Banra’as dan Bancamara). Di tempat itu, ia entah karena alasan apa sang kakek itu tiba-tiba menancapkan tongkatnya ke atas tanah, lalu seketika itu juga tanah tersebut memancarkan air yang amat melimpah. Konon katanya, sumber air yang baru memancar itu memberikan manfaat besar kepada penduduk yang ada di Gili Iyang serta burung-burung yang ada di tempat tersebut. Dari sinilah timbul persepsi masyarakat bahwa sumber somor abit itu dibikin oleh burung-burung yang ada ditempat tersebut.
Pristiwa tersebut sangat lama serta tidak ada yang tahu kapan pristiwa itu terjadi, maka somor itu disebut somor abit yang berarti sumur kuno alis sumur lama. 
  1. Sumur Taman
Sumur taman itu sterletak di desa bancamara tepatnya sebelah kiri jalan menuju pelabuhan Somor taman sekarang. Konon sumur tersebut berasal dari hasil galian segorombolan burung.
Sumur tersebut termasuk termasuk diantara sumur bersejarah di Gili Iyang. Ia pahlawan yang telah menyegarkan dagaha masyarakat Gili Iyang khususnya yang ada di desa Bancamara. Konon katanya, meriam dan bedil Kyai Abdul Hamid disimpan di tempat tersebut setelah beliau usai bertempur dengan Lanon.
Somor taman lama tak di pakai, lalau sekitar 9 tahun lalu, sumur yang ada di pesisir pantai itu digali kembali dan airnya dimanfaatkan kembali oleh masyarakat sekitar.
  1. Sumur Bhegung
Sumur bhegung itu terletak di desa banra’as, sebelah utara masjid baru pelabuhan. Di sebut somor bhegung karena alat yang digunakan oleh masyarakat tempo dulu untuk menimba air adalah begung (kulit dalam pohon kelapa alias betok). Sumur tersebut termasuk diantara sumur tertua di Gili Iyang yang masih ada sampai sekarang. Menurut penuturan masyarakat setempat sumber air sumur itu dapat dijadikan obat untuk menyembuhkan penyakit. Emmmm airnya mengandung apa ya kira-kira, kok bisa menjadi obatnya bagi orang yang sakit!!!
Wallahu’lam (mungkin ini bisa menjadi rekomendasi penelitian untuk menguji kandungan air di sumur tersebut).

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.