ANAK PULAU
Oleh: Daeng Kuswiyanto
Aku adalah orang kepulauan
Yang di kelilingi intan biru lautan
Disanalah
Aku pertama kali menganyam mimpi
Dari masa kicilku hingga saat ini
Aku masih saja rindu akan badai lautmu
Rindu akan tanah merahmu
Rindu akan krikil tajammu
Dan rindu pada lorong-lorong yang rusak di
belahan jiwammu
Aku anak pulau
Hidup di antara laut dan gelombang
Perahu menjadi tempat berteduh dari pengembaraanku
Gelombang menjadi bantal setiap hariku
Angin sebagai selimut dalam lelap tidurku
Tapi inilah aku
Aku anak kepulauan yang terlantar
Di belahan jiwamu
Ku tancapkan layar ketulusan
Dengan disertai tetesan air mata.
Rahimku
Mungkinkah roncek, duri serta parsung masih ada di belahan tubuhmu?
Bunga pandan yang menari setiap waktu
Rahimku
Rahimku
Izinkan aku melantunkan sepatah do’a diatas ubun lembutmu
sebagai ikrar kemerdekaan
berdiri tegak bersama arus gelombang
Pulauku hiduplah
Maskipun aku tau bahwa tubuhmu mungil tak sebesar pulau lain
Tapi dengan keahlianmu menciptakan udara
terbaik di seluruh pejuru dunia
Membuat pulau dan negara yang besar rendah
derajatnya dibandingkan denganmu
Aku salut akan desir angin
Yang mampu menciptakan sinar kemilau diatas angkasa
Sekarang tidak jarang orang bertutur akan indahmu
Membicarakan keahlianmu
Mereka semua ingin memilikimu
Dengan berbagai cara mereka melakukan
Hanya untuk ngampong menghirup udaramu
Atau mungkin mereka tidak hanya ingin ngampong
udaramu
Akan tetapi ingin menguasaimu
Tapi tenanglah kau jangan khawatir
Sebab,di setiap lekukan ada Tuhan dan malikat
yang siap menjagamu
GILIYANG
GILIYANG
Tidak ada komentar: